Appamsi

Ketahui Syarat Sarana Penyediaan Air Bersih

Ketahui Syarat Sarana Penyediaan Air Bersih
0
0
Share :

Menurut Depkes RI (1995), salah satu upaya untuk mengetahui kualitas sarana penyediaan air bersih, di antaranya dengan cara melakukan pengawasan atau inspeksi terhadap kualitas sumber air. Tujuan inspeksi ini antara lain untuk mengidentifikasi sumber-sumber yang berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran.

Menurut Depkes RI (2005), ada beberapa sumber air yang menghasilkan air bersih dan umumnya di gunakan masyarakat di Indonesia. di antaranya adalah sumur gali, sumur pompa tangan, perlindungan air hujan, perlindungan mata air, sistem perpipaan, dan terminal air.

Syarat Penting Penyediaan Air Bersih

Berikut beberapa syarat penting berbagai sarana tersebut:

Sumur gali (SGL)

Beberapa syarat sumur gali, antara lain

  1. Lantai sekitar sumur di buat dengan jarak minimal 1 meter dari dinding sumur, dengan kemiringan yang cukup untuk memudahkan air mengalir keluar, dan di buat kedap air untuk mencegah merembesnya air kotor.
  2. Dinding sumur di buat kedap air, dengan kedalaman minimal 3 meter di bawah permukaan tanah.
  3. Terdapat saluran pembuangan air kotor (SPAL).
Sumur pompa tangan (SPT)

Beberapa syarat pompa tangan yang penting, antara lain:

  1. Kedalaman sumur cukup untuk mencapai lapisan tanah yang mengandung air.
  2. Dinding sumur di buat yang kuat agar tanah tidak longsor.
  3. Dinding sumur harus kedap air setinggi 70 sentimeter di atas permukaan tanah atau permukaan air banjir.
  4. Lantai sumur di buat minimal 1 meter dari dinding sumur dengan ketinggian 20 sentimeter di atas permukaan tanah.
  5. Saluran pembuangan harus ada untuk mengalirkan air limbah ke bak peresapan.
Perlindungan air hujan (PAH)

Beberapa syarat perlindungan air hujan (PAH yang penting, antara lain: Bidang penangkap air harus bersih tidak ada kotoran atau sampah)

  1. Lokasi jauh dari sumber pencemar.
  2. Talang / saluran air tidak kotor dan dapat mengalirkan air.
  3. Dinding penampung air hujan harus kuat dan tidak bocor.
  4. Bak saringan terbuat dari bahan yang kuat dan rapat nyamuk serta di lengkapi kerikil, ijuk, dan pasir.
  5. Pipa peluap di pasang kawat kasa rapat nyamuk dan tidak menghadap ke atas; (f). Kran air tidak rusak.
  6. Bak resapan terdapat batu, pasir, dan bersih.

Selanjutnya, penting untuk diperhatikan bahwa sebelum digunakan, air hujan harus ditambah dengan kapur (CaCO3), dengan tujuan untuk mencukupi garam mineral yang dibutuhkan tubuh dan untuk mengurangi kandungan CO2 yang terlarut dalam air hujan (Machfoedz, 2004).

Perlindungan mata air (PMA)

Beberapa syarat perlindungan mata air yang penting, antara lain:

  1. Sumber harus dari mata air, bukan dari air permukaan.
  2. Jarak mata air dengan sumber pencemar minimal 11 meter.
  3. Atap dan dinding kedap air, di sekeliling bangunan di buatkan saluran air dan mengarah keluar bangunan.
  4. Lubang kontrol pada bak penampungan di pasang tutup dan terbuat dari bahan yang kuat.
  5. Lantai kedap air dan mudah di bersihkan dengan kemiringan mengarah pada pipa penguras.
  6. Terdapat pagar pengaman yang kuat dan tahan lama.
  7. Terdapat saluran pembuangan air limbah yang kedap air.
Sistem perpipaan (PP)

Beberapa syarat perpipaan yang penting, antara lain:

  1. Pemasangan pipa tidak boleh terendam air kotor atau air sungai.
  2. Bak penampung harus kedap air dan tidak dapat tercemar oleh kontaminan.
  3. Bak pengambilan air dari sarana perpipaan harus melalui kran.
  4. Pipa distribusi yang di pakai harus terbuat dari bahan yang tidak mengandung atau melarutkan bahan kimia.
  5. Sebelum di salurkan ke konsumen, sumber air utama yang di gunakan harus di olah dulu dengan metode yang tepat.
Terminal air (TA)

Beberapa syarat terminal air yang penting, antara lain:

  1. Kran pengambilan air setinggi 50 – 70 cm dari lantai.
  2. Bak penampung air di buat kedap air, kuat, tidak korosif, dan di lengkapi lubang pengontrol dan pipa penguras.
  3. Sebagai solusi, aliran air dari mobil harus menggunakan pipa yang dilengkapi tutup pengaman karena bak air tidak dapat dijangkau langsung oleh mobil tangki.
  4. Lantai tempat pengambilan air harus kedap air dan kuat.
  5. Terdapat saluran pembuangan air limbah.

 

Referensi, antara lain:  Depkes RI. 2005. Materi Pelatihan Instruktur Perbaikan & Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan untuk Mendukung Pendekatan Partisipatori; Depkes RI. 1995. Pengawasan Kualitas Air untuk Penyediaan Air Bersih Pedesaan dan Kota Kecil; Machfoedz, I. 2004. Menjaga Kesehatan Rumah dari Berbagai Macam Penyakit.

Tags :
Air,air bersih,ketersediaan air,manfaat air,sanitasi air
Share :
Related Post :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *