Jakarta, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi resmi dilantik sebagai Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Air dalam sebuah acara yang berlangsung di markas besar PBB di New York pada tanggal 3 November 2024. Pelantikan ini menandai komitmen Indonesia dalam memajukan isu-isu air global, yang semakin mendesak di tengah tantangan perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya air bersih.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan bahwa penunjukan Retno Marsudi merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah air yang menjadi salah satu isu kunci dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Guterres menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam pengelolaan sumber daya air, terutama untuk negara-negara yang menghadapi krisis air.
“Air adalah sumber kehidupan. Kita harus memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang adil dan berkelanjutan terhadap air bersih. Saya yakin dengan pengalaman dan dedikasi Ibu Retno, kita akan mampu mengatasi tantangan ini bersama-sama,” ujar Guterres.
Retno Marsudi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 2014, dikenal sebagai diplomat ulung yang aktif dalam berbagai forum internasional. Dia telah berperan penting dalam mempromosikan kerjasama regional di Asia Tenggara dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam menangani isu-isu lingkungan hidup, termasuk perubahan iklim dan keberlanjutan sumber daya.
Dalam kapasitasnya sebagai Utusan Khusus PBB untuk Urusan Air, Retno diharapkan akan memimpin inisiatif global untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya air bersih, mempromosikan investasi dalam infrastruktur air, serta mendorong negara-negara untuk berkomitmen pada pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
“Saya merasa terhormat atas penunjukan ini dan siap untuk berkontribusi dalam meningkatkan akses terhadap air bersih dan mengurangi krisis air di seluruh dunia. Kita perlu bekerja sama dan mencari solusi inovatif untuk tantangan ini,” ungkap Retno dalam pernyataannya setelah pelantikan.
Dengan pelantikan ini, diharapkan akan ada peningkatan kerjasama antarnegara dalam hal pengelolaan air, serta adanya langkah konkret dalam menghadapi tantangan global yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih. Retno Marsudi akan memulai tugasnya dengan mengadakan serangkaian pertemuan dengan pemangku kepentingan di berbagai tingkat, termasuk negara-negara donor, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, untuk membahas langkah-langkah yang dapat diambil guna mencapai tujuan tersebut.
Kepemimpinan Retno dalam isu air ini juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam komunitas internasional dan mengatasi isu-isu yang berdampak pada kesejahteraan manusia secara global.
Dengan penunjukan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara negara-negara dalam menghadapi tantangan air, yang semakin kompleks di era modern ini.
APPAMSI juga berharap bahwa dengan peran baru ini, kolaborasi antara sektor swasta dan publik dalam hal pengelolaan air bersih akan semakin terjalin erat. Hal ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan infrastruktur, pembiayaan, dan distribusi air di berbagai wilayah.